JANGAN MENJADI ORANG PESIMIS JADILAH ORANG OPTIMIS DAN DINAMIS

My Love Next Door


Peter Parker emang sibuk karena bertugas jadi Spiderman. Untuk urusan pekerjaan pun, dia harus capai mengantar piza ke tempat yang jauh. Tapi, untuk urusan cinta? Nggak perlu jauh-jauh. Cukup menggeser tirai kamar tidurnya, dia sudah bisa melihat cinta itu dengan jelas.

Ya, Mary Jane, sang pujaan hati, tinggal tepat di sebelah rumah bibinya. Saat-saat buang sampah yang biasanya menyebalkan pun jadi paling indah lantaran Peter bisa ngobrol sama cewek yang punya nickname MJ itu.

Punya lover next door, kayak Peter Parker, ternyata juga pernah dialami 23,6 persen responDet. Mereka menjaring cinta yang jaraknya nggak terpaut jauh itu lantaran merasa lebih tahu latar belakang pacarnya (40,3), lebih mudah ketemu (33,3 persen), dan memang udah naksir makhluk indah di dekat rumah itu sejak dulu (12,3 persen).


Perkenalan responDet dengan lover next door-nya mayoritas berawal dari kegiatan kampung (32,5 persen). Tapi, ada juga yang kenalan langsung (25,6 persen) dan nggak sengaja kenalan (13,2 persen). Kedekatan jarak rumah pacar tak urung bikin responDet menangguk untung. Mereka jadi lebih mudah ketemu sang pacar (54,4 persen), lebih mudah mengawasi sang yayang (21,2 persen), dan tahu latar belakang sang pujaan hati (18,8 persen).

Misalnya, kisah Vini Nur Rachmawati yang sekolah di SMP Khadijah. Penghuni 3E itu pernah berpacaran dengan anak tetangganya selama kurang lebih lima bulan. "Aku dulu kan orang baru di sini. Kami dulu kenalan pas ketemu di tempat nongkrong di daerah kompleks," ujarnya.

Kisah mereka berlanjut seiring dengan berjalannya waktu. "Rumah kami bersebelahan persis! Kalau mau sih, tiap hari tiap jam bahkan tiap detik bisa ketemu kalau kangen," tuturnya.

Keuntungan lain yang dirasakan Vini, selain nggak pernah merasa kangen, adalah jadi lebih hemat. "Nggak perlu keluarin duit banyak buat ngedate. Tinggal ketuk pintu sebelah, langsung tancaap, he..he..," selorohnya.

Ayu Fahrinda, pelajar SMAN 8, malah bikin love next door lantaran dijodohin tetangga yang lain. "Awalnya, aku sekadar naksir sama teman mainku. Eh nggak tahunya, omonganku disampein ke dia. Teman-teman sebaya dan para tetangga suka nyampein salam ke dia. Nggak heran kalau akhirnya aku sama dia jadian," ujarnya.

Setelah diendus si Det sampai hidungnya mengerut, tempat tinggal Ayu ternyata punya julukan Kampung Jodoh. Sebab, banyak yang berjodoh dengan tetangga sendiri. "Di blokku sampai ada beberapa pasang yang pacaran hingga menikah. Rumah mereka rata-rata berdekatan, malah ada yang sebelahan. Maka, nggak ada yang heran waktu aku jadian sama tetanggaku itu," tutur Ayu.

Yang juga pernah menjalin ikatan asmara dengan tetangga adalah Rizal Mustofa. Pelajar SMP Widya Darma itu hingga kini masih berpacaran dengan cewek yang tinggal di sebelah rumahnya itu. "Dia anak Pak RT. Kami kenalan pas mereka datang ke rumah. Ayahku kan Pak RW, " ceritanya.

Wah..wah.. jadi kisah antara anak Pak RT dan anak Pak RW nih? Ha..ha.."Ya gitu deh. Kan enak, bisa sering ketemu. Mana ortu kami udah saling kenal. Lagian, orang tua kami udah sama-sama setuju kok kalau kami pacaran," ujarnya. (aul/rum)